Kemenangan team LUNA di kompetisi kelas Karesidenan Kediri. (Foto: diambil oleh Hanzz (dua dari kiri)).
Kediri | Johan “Hanzz” Prastyo sedang berada di awang-awang. Bagaimana tidak, ia bersama LUNA Kediri berhasil melibas tim terkuat di kediri.
Ini merupakan pencapaian terbaik baginya mengingat Hanzz merupakan pemain yang aktif sejak maraknya Mobile Legend di tahun 2018. Ia lalu aktif di scene kompetitif sejak awal 2020 hingga saat ini.
Hanzz mengaku bangga dengan pencapaian ini karena ini merupakan kali pertamanya mendapatkan juara 1 di turnamen Kediri. Ia juga mendapat piala dan uang tunai sebesar 1 juta rupiah dan merupakan pencapaian tertinggi untuk saat ini.
“Perasaan saya pasti banggalah, karena sejak mulai ikut turnamen, baru kali ini saya bisa mengalahkan tim terbaik di Kediri,” ungkapnya.
Sebelum mencapai itu, Hanzz juga pernah dan sering menduduki urutan kedua dan ketiga di banyak kompetisi dalam kota. Ia mendapatkan hal tersebut ketika berada di tim PHOENIXX dan Stallion.
Tim PHOENIXX mendapatkan juara tiga di Event Mini Tournament Warkop. (Foto: @gamers_pare_profesional).
Hanzz juga mengungkapkan bahwa pencapaian ini tak luput dari peran Rizky “FoxesSky” Bintara selaku pelatih dari tim Stallion. Ia mengungkapkan bahwa Stallion merupakan tim pertama yang berhasil mengasah kemampuannya.
“Yang paling berpengaruh itu ketika diajak ikut tim Stallion, terutama FoxesSky (Pelatih), dimana dulu saya sulit untuk mengeksekusi strategi, sekarang kami berdua bahkan bisa beradu argumen ketika mabar,” pungkas Hanzz.
Hanzz mengaku masih belum puas atas pencapaian tersebut. Ia ingin meningkatkan kemampuannya untuk bisa bersaing di kelas provinsi bahkan kelas nasional. Ia juga berharap untuk bisa ikut Mobile Legend Professional League (MPL) atau liga teratas dari Mobile Legend.
"Menang di Karesidenan Kediri itu udah bagus sih, cuma ya masih belum puas aja, masih ingin lebih, kalau bisa juara provinsi dan kalau bisa juga ikut MPL, karena itu liga tertinggi Mobile Legend," ungkapnya.
"Masa udah menang di tingkat lokal udah puas, udah pensiun, ya janganlah. Targetnya harus bisa improve dan menang di tingkat yang lebih tinggi," imbuh Hanzz.
Hanzz (dua dari kiri) ketika bersama tim Roguish. (Foto: diambil oleh Hanzz).
Ia juga mengatakan bahwa untuk bisa sampai ke titik ini ia harus berpindah-pindah tim demi mendapatkan ilmu tentang strategi yang lebih luas lagi. Dengan begitu strategi yang akan digunakan untuk bertanding akan sulit ditebak oleh musuh dan ia bahkan akan mudah mengenali strategi lawan.
“Sebelum saya pindah tim dari Stallion, saya izin dulu kepada pelatih, karena dulu dia yang mengajak saya ikut di tim dan mengajari saya banyak hal. Saya juga bilang ke pelatih akan berbagi ilmu baru ketika berada di tim yang baru juga,” ucap laki-laki berusia 18 tahun tersebut.
Reporter: Rizky Agung Bintara
Editor: Aurellia Marsya
0 komentar:
Posting Komentar