Jumat, 21 Oktober 2022

Nomor Antrian Solusi untuk Bus Trans Jatim


C:\Users\ACER\Downloads\WhatsApp Image 2022-10-16 at 08.40.48.jpeg

Persiapan keberangkatan Bus Trans Jatim. (Foto: Sofa Wahyu Ardhina)

Gresik | Antusiasme masyarakat untuk menaiki Bus Trans Jatim semakin meningkat. Hingga saat ini, terdapat 22 armada bus yang sudah beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB dari Terminal Porong Sidoarjo hingga Terminal Bunder Gresik. Dengan jarak tempuh sepanjang 74 km rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik, bus ini akan berhenti sebanyak 32 halte. Masyarakat yang akan naik maupun turun bus harus di titik halte yang telah disediakan. Baik halte maupun armada bus juga telah dilengkapi dengan layanan yang ramah difabel. Seperti adanya kursi prioritas dan halte portabel yang dikhususkan untuk masyarakat penyandang difabel. Layanan bus Trans Jatim ini menyediakan petugas operasional pramugara dan pramugari bus yang akan membantu kenyamanan para penumpang. Untuk tarif sendiri, Bus Trans Jatim menarik 3 jenis tarif, yaitu Rp2.500 untuk tarif Santri, Rp2.500 untuk tarif Pelajar dan Rp5.000 untuk tarif Umum. Peluncuran Bus Trans Jatim ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi kemacetan, menurunkan emisi, penyediaan layanan angkutan yang aman dan nyaman, serta menjadi pelancar mobilitas masyarakat.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dengan adanya bus ini, ada beberapa kekurangan yang saat ini bisa dirasakan oleh masyarakat. Banyaknya sambutan positif masyarakat terhadap transportasi ini merupakan hal yang bagus, namun ada satu sisi yang mana dalam hal ini masyarakat mengeluhkan transportasi ini, terutama masyarakat Gresik yang ingin menaiki bus. Keluhan tersebut tertuju pada salah satu halte yang ada di daerah Gresik, terutama shelter terminal bunder. Tempat pemberangkatan pertama Bus Trans Jatim ini menjadi sangat ramai oleh penumpang yang mengantri untuk menaiki bus. Baik dari yang muda hingga yang berumur pun terlihat menunggu bersama untuk menaiki bus tersebut. Banyaknya penumpang yang mengantri membuat operasional bus ini terkadang kurang kondusif.

"Semakin hari semakin banyak penumpang yang menaiki bus ini, terutama ketika weekend. Kadang pula ketika bus ini sudah siap untuk menerima penumpang, keadaan yang mengantri terkadang kurang kondusif dikarenakan para penumpang yang berebutan untuk mendapatkan tempat duduk di dalam bus." ujar Widya, salah satu petugas Bus Trans Jatim.


Kondisi penumpang yang akan menaiki bus. (Foto: Sofa Wahyu Ardhina)

Bus Trans Jatim ini harus dalam keadaan penuh penumpang saat akan berangkat dari halte pemberangkatan pertama. Dengan jumlah tempat duduk yang tidak terlalu banyak, terkadang banyak penumpang yang harus berdiri ketika menaiki bus ini. Hal inilah yang menyebabkan operasional bus ini kurang kondusif. Apalagi untuk penumpang yang memiliki tujuan paling akhir dan tidak mendapatkan tempat duduk ketika menaiki bus ini, mau tidak mau mereka harus berdiri cukup lama. Untuk mengatasi kekurangan tersebut petugas berupaya dengan membagikan nomor antrian kepada penumpang yang ingin mendapatkan tempat duduk di dalam bus.

"Nomor antrian ini ditujukan untuk penumpang yang ingin mendapatkan tempat duduk di dalam bus, jangka waktu untuk nomor antrian ini bisa 30 menit hingga 1 jam dari jarak pemberangkatan bus. Namun untuk penumpang yang tidak keberatan untuk berdiri dapat langsung memasuki bus tanpa menunggu lama datangnya bus selanjutnya. " tambahnya.


Pemberian nomor antrian penumpang. (Foto: Sofa Wahyu Ardhina)

Dengan cara ini petugas berharap dapat meminimalisir adanya keributan yang ditimbulkan oleh penumpang yang berebutan untuk mendapat tempat duduk di dalam Bus Trans Jatim ini. Sehingga untuk kedepannya operasional bus ini akan lebih baik lagi dan dapat terlaksananya tujuan dari diresmikannya bus ini yaitu untuk mengurangi kemacetan, menurunkan emisi, penyediaan layanan angkutan yang aman dan nyaman, serta menjadi pelancar mobilitas masyarakat.


Reporter: Sofa Wahyu Ardhina

Editor: Laurensia Sekar Ayu Kinanthi

0 komentar:

Posting Komentar