Jumat, 21 Oktober 2022

Pose ‘Klise’ Seniman Saat Menggambar

Ilustrasi seseorang melakukan Sight-Size saat melukis. (Foto: DRAWPAINTSCLUPT)

Pernahkah anda melihat ketika seseorang pelukis memegang kuas atau pensil mereka dengan tangan merenggang, lurus di depan wajah sambil mengedipkan salah satu mata mereka, fokus tertuju tepat pada alat yang mereka pegang? Pose seniman yang sangat mainstream bagi pandangan masyarakat umum. Namun apa maksud mereka melakukan pose peregangan tersebut?

Pose yang mereka lakukan disebut sebagai teknik menggambar yang disebut Sighting Techniques. Sighting Techniques atau Sight-Size adalah metode dimana para seniman menggambar dengan ketinggian dan lebar yang sama dengan objek asli yang mereka gambar dengan menggunakan acuan ukuran alat yang mereka pegang, pensil, kuas atau ibu jari.

Saat menggambar secara langsung, sangat sulit bahkan tidak memungkinkan untuk menggambar garis gridline atau garis kotak-kotak yang berfungsi membantu menggambar secara simetris. Disinilah seniman menggunakan Sighting Techniques, hanya dengan pensil untuk mengukur jarak tiap objek yang akan digambar.

Metode ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mengukur jarak antara seluruh objek yang akan digambar. Dengan melakukan sighting, para seniman akan dapat lebih mudah mengukur proporsi, perspektif, dan sudut tiap objek maupun latar belakang seakurat mungkin. Selain itu, mengedipkan salah satu mata pada saat menerapkan teknik ini bertujuan untuk tidak menciptakan penglihatan stereoskopik. Penglihatan stereoskopik merupakan keseluruhan dari 2 gambaran dari mata kita yang dijadikan satu dan menghasilkan gambaran berupa 3 dimensi di otak kita. Hal ini tidak diperlukan dalam Sight-Size karena teknik ini digunakan saat ingin mentransfer gambaran 3D ke dalam 2D.

Ilustrasi penerapan Sightting-Size. (Foto: THEVIRTUALINSTRUCTOR)

Sight-Size merupakan metode yang sangat bermanfaat untuk dipelajari dikarenakan metode ini dapat membantu seniman melihat secara objektif apa dan bagaimana cara menggambar objek secara langsung dengan membandingkan secara langsung pada referensi tersebut. Penggunaan teknik Sight-Size jika dilakukan melalui traditional art –menggambar menggunakan media tradisional seperti kanvas, pensil, penghapus, arang, dll– akan menghasilkan gambar yang perfeksionis. Namun seperti yang dikutip dari website Artist Network bahwa “Teknik ini memberikan anda gambaran yang sempurna, namun teknik ini hanya untuk seniman yang paling sabar dan tekun.” Hal ini dapat diartikan bahwa teknik ini sangat memakan waktu lama, tidak hanya harus memperhatikan ukuran persis tiap objek, seniman juga harus teliti akan proporsi, posisi, sudut dan ruang negatif tiap objek.

Lalu bagaimana cara menentukan proporsi objek yang ‘sempurna’ tanpa memakan waktu yang lama? Terdapat cara lain dalam menggambar menggunakan teknik Sight-Size yang tidak berkutat dengan mengikuti bantuan grindline yaitu menggambar dari luar ke dalam atau outside in. Inti dari teknik ini adalah menemukan bentuk sederhana tiap objek dan barulah menambahkan detail-detail yang diperlukan.

Dalam menggambar, proporsi dan sudut adalah hal yang sangat penting untuk dikuasai. Oleh karena itu pose umum seniman yang meregangkan tangan mereka ini bukanlah pose yang mereka lakukan hanya untuk memamerkan gaya melainkan teknik yang sudah berjalan sejak berabad-abad dan masih terus berlanjut hingga sekarang.


Reporter: Laurensia Sekar Ayu Kinanthi

Editor: Novia Putri Callista

0 komentar:

Posting Komentar