Selasa, 11 Oktober 2022

Mengintip Strategi Pengusaha UMKM Rejoso Meregenerasi Bisnis Kerajinan Kayu

Wawancara dengan salah satu pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Rejoso, Kec. Junrejo, Batu. (Foto: Ahmad Farrel Wahyu Firdaus).

Batu | Diperkirakan sudah dirintis sejak 1970an, Sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rejoso sendiri awalnya dikenal sebagai tempat pengrajin cobek batu di Kota Batu, namun seiring berjalannya  waktu banyak pengusaha UMKM di Rejoso yang meninggalkan bisnis tersebut dikarenakan kurangnya minat dan tidak adanya penerus dari generasi selanjutnya. Banyak pengusaha UMKM di Rejoso beralih ke kerajinan yang lebih mudah proses pembuatannya yaitu kerajinan alat-alat dapur dari kayu. 

Tunik sudah menjalankan usaha kerajinan kayu di Rejoso ini kurang lebih 24 tahun lamanya. Dalam perjalanan bisnisnya Tunik juga memberikan pengarahan dan pendampingan pada masyarakat sekitar terutama anak-anak muda yang pernah menjadi karyawannya untuk mendirikan usahanya sendiri. “Memperkenalkan bisnis ke anak-anak itu bukan hal mudah, tidak semua mau dan punya skill di bidang itu, jadi kita memang benar-benar butuh anak muda yang punya jiwa di bidang itu,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Desa Rejoso, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022). 

Tunik mengatakan bahwa membuat suatu usaha atau produk memang bukan hal yang mudah, anak-anak muda di Rejoso perlu diyakinkan terlebih dulu potensi dari bisnis ini. “Untuk membuat suatu kerajinan atau usaha itu memang diperlukan ketelatenan, jadi kita pahamkan mereka dulu. Jika mereka punya kerajinan atau produk, setidaknya mereka bisa menghasilkan uang setiap harinya, kalau jadi karyawan kan mereka harus menunggu gajian tiap bulan,” tuturnya. 

Tunik menjelaskan bahwa memberikan rasa nyaman dan senang merupakan hal yang terpenting dalam mengajak anak muda mengenal lebih dekat bisnis ini. “Kita senangkan mereka dulu, supaya mereka dengan sendirinya sadar, kita juga akan gali potensi dari anak-anak ini apakah sekiranya anak-anak ini kedepannya bisa menjadi wirausahawan muda, tapi itu semua juga tergantung dari pribadi anak-anak itu sendiri,’’ ungkapnya. Tunik mengungkapkan bahwa saat ini upaya untuk mengenalkan bisnis di kampung UMKM Rejoso menjadi lebih mudah. 

“Sekarang UMKM Rejoso sendiri sudah menjadi kampung wisata edukasi dan karena kita semua sering kumpul-kumpul setiap ada acara, mulai dari anak-anak kecil, remaja hingga orang dewasa, kita libatkan semua dari situlah banyak anak-anak muda yang kemudian sadar bahwa disini itu memang ada bisnis yang menjanjikan,” jawab Tunik ketika ditanya mengenai UMKM Rejoso. 

Terlepas dari itu memang meregenerasi bisnis di Rejoso juga memiliki tantangan tersendiri. “Kita butuh waktu dan pemikiran yang sangat spesial untuk anak-anak. Mulai dari skill kita dan tata SDM-nya. Pembelajaran untuk pelatihan dan pendampingan untuk anak-anak juga diperlukan usaha ekstra,” kata pemilik UD. Berkah Bu Tunik.


Reporter: Ahmad Farrel Wahyu Firdaus

Editor: Rizky Agung Bintara




0 komentar:

Posting Komentar